Selasa, 21 Juni 2016
8. Keunggulan GRC Board
GRC Board sangat populer dipakai sebagai material pembuat partisi, plafon, interior, dll.
(Glass-fibre Reinforced Cement) GRC Board atau papan semen fiber glass adalah inovasi teknologi dari negara Jepang.
GRC juga sangat sesuai pada area basah, seperti kamar madi, dapur, dan teras.
Beberapa keunggulan GRC, ringan, tahan kelembaban bahkan air, tidak cepat lapuk, tahan jamur, dan rayap.
Tampilan nya yang kokoh, sehingga tahan terhadap benturan ringan.Material ini memiliki kemudahan dalam perawatan.
Keunggulan pada aplikasi plafon dan partisi adalah bisa meredam gema bahkan kedap suara.Permukaan GRC yang rata dan halus akan memudahkan proses finishing, sehingga bisa langsung dicat, tanpa harus diplamir. Selain itu, mudah saat dipotong dengan cutter dan gergaji.
Sedangkan untuk yang tebalnya 0.4mm ke atas sebaiknya menggunakan gerinda, dan ketika merapikan dapat digunakan amplas.
Pada pemasangan GRC Board bisa diaplikasikan di rangka kayu atau metal galvanis. Selain itu, dapat diaplikasikan pula dengan sistem flush joint atau tanpa sambungan dan sistem nut atau express joint.
Berikut ini keunggulan yang dimiliki GRC Board:
-Dapat dikreasikan dengan bentuk atau pola desain yang rumit
-Dapat dicetak dalam bentuk apa pun
-Mudah, ringan, dan fleksibel dalam pemasangan
-Tahan perubahan cuaca dan api
-Awet, lebih tahan lama
-Sangat sesuai dengan profile untuk gaya minimalis atau klasikAplikasi GRC Board:
-Pemasangan plafon interior dan
-Overstek dengan tebal 5 mm Pemasangan partisi dengan ketebalan 6 mm, 8mm, dan 10 mm
-Pemasangan alas atap dengan ketebalan 8 mm dan 10 mm
-Pemasangan cover colums interior dengan ketebalan 8mm dan 10 mm
http://lintangbaruna.mywapblog.com/keunggulan-bahan-grc-board.xhtml
7. Macam-macam pondasi
MACAM - MACAM PONDASI
1. Pondasi telapak (untuk Rumah Panggung)
Pondasi telapak merupakan jenis pondasi sederhana yang telah digunakan oleh masyarakat indonesia sejak zaman dulu. Pondasi ini terbuat dari beton tanpa tulang yang dicetak membentuk limas segi empat seperti pada gambar disamping. Sistem kerja pondasi ini menerapkan sistem tanam. Jadi pondasi telapak ini menahan kolom yang tertanam di dalamnya sehingga tidak masuk dalam tanah. Seperti halnya ketika kita menggunakan sebuah ganjalan yang pipih atau ganjalan yang lebih lebar untuk standar motor ketika di tempatkan pada tanah yang lembek. 2. Pondasi Rollag Bata (untuk Penahan lantai)
Rollag bata merupakan pondasi sederhana yang fungsinya bukan menyalurkan beban bangunan, melainkan untuk menyeimbangkan posisi lantai agar tidak terjadi amblas pada ujung lantai. Pondasi ini biasanya digunakan untuk membuat teras rumah, fungsinya hampir sama dengan sloof gantung namun rollag bata tidak sekuat sloof gantung dan tidak semahal sloof gantung.
3. Pondasi Batu Kali (untuk Bangunan Sederhana 1-2 lantai)
Pondasi batu kali merupakan pondasi penahan dinding yang digunakan pada bangunan sederhana. Pondasi ini terdiri dari batu kali dan perekat yang berupa campuran pasir dan semen. Biasanya campuran agregat untuk merekatkan batu kali ini menggunakan perbangingan 1 : 3 karena batu kali akan selalu menerima rembesan air yang berasal dari tanah. Sehingga membutuhkan campuran yang lebih kuat menahan rembesan.
4. Pondasi Batu Bata (untuk Bangunan Sederhana)
Seperti halnya pondasi Batu Kali, pondasi batu bata memiliki fungsi sama. Namun yang membedakan keduanya hanyalah bahan yang digunakan serta kondisi alam di daerah sekitarnya. Dikarenakan batu-bata merupakan bahan yang rentan terhadap air, maka pemasangan harus lebih maksimal artinya bata yang dipasang harus dapat terselimuti dengan baik.
5. Pondasi Tapak atau Ceker Ayam (untuk Bangunan bertingkat 2-3 Lantai)
Pondasi tapak merupakan pondasi yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia ketika mendirikan sebuah bangunan. Terutama bangunan bertingkat serta bangunan yang berdiri di atas tanah lembek. Pondasi tapak di temukan oleh Alm Prof Ir Sediyatmo tsb, dan dikembangkan oleh Prof Ir Bambang Suhendro, Dr harry Christady dan Ir Maryadi Darmokumoro, yang dikenal dengan Sistim Cakar Ayam Modifikasi (CAM). Modifikasi yang dilakukan adalah : penggantian pipa beton menjadi pipa baja tipis tebal 1.4 mm, perhitungan dalam 3 Dimensi dan penambahan "koperan" pada tepi slab. Sistim CAM tsb telah di uji skala penuh oleh Puslitbang Jalan dan Jembatan di ruas jalan Pantura Indramyu-Pemanukan (2007) dan digunakan di Jalan Tol seksi 4 Makasar (2008).
6. Pondasi Sumuran (untuk Bangunan Bertingkat)
Pondasi sumuran memiliki fungsi sama dengan pondasi footplat. Pondasi sumuran merupakan pondasi yang berupa campuran agregat kasar yang dimasukan kedalam lubang yang berbentuk seperti sumur dengan besi-besi di dalamnya. Pondasi ini biasanya digunakan pada tanah yang labil dan memiliki sigma 1,50 kg/cm2. Pondasi sumuran juga dapat digunakan untuk bangunan beralantai banyak seperti medium rise yang terdiri dari 3-4 lantai dengan syarat keadaan tanah relatif keras.
7. Pondasi Bored Pile atau Strauss pile (untuk Bangunan Bertingkat)
Pondasi Bored pile digunakan untuk banguna berlantai banyak seperti rumah susun yang memiliki lantai 4-8 lantai. Pondasi ini berbentuk seperti paku yang kemudian di tancapkan kedalam tanah dengan menggunakan alat berat seperti kren.
8. Pondasi Tiang Pancang atau Paku Bumi (untuk bangunan bertingkat)
Pondasi tiang pancang ini merupakan pondasi yang banyak digunakan untuk pembangunan gedung berlantai banyak seperti Apartment, Kondominium, Rent Office dan sebagainya. Pondasi ini hampir sama dengan pondasi bored pile. Namun pondasi tiang pancang memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan dengan pondasi bored pil.
http://rzal37.blogspot.co.id/2012/07/macam-macam-pondasi.html
6. Gambar Teknik
Pengertian gambar teknik.
Sebuah gambar adalah suatu bentuk goresan yang sangat jelas dari benda nyata, ide atau rencana yang diusulkan untuk pembuatan atau konstruksi selanjutnya.
Gambar mungkin berbentuk banyak, tetapi metode membuat gambar yang sangat jelas adalah sebuah bentuk alami dasar dari komunikasi ide-ide yang umum.,Pada dunia keteknikan gambar yang berkaitan dengan keteknikan inilah yang dinamakan dengan gambar teknik.
Jadi gambar teknik bisa juga di istilahkan dengan gambar yang bersifat tegas, terdiri dari garis-garis, simbol-simbol serta tulisan tegak yang telah disepakati atau mempunyai standar tertentu.
"Jadi kesimpulanya dari pengertian gambar teknik adalah Gambar Teknik merupakan suatu bentuk ungkapan dari suatu gagasan atau pemikiran mengenai suatu sistim, proses, cara kerja, konstruksi, diagram, rangkaian dan petunjuk yang bertujuan untuk memberikan instruksi dan informasi yang dinyatakan dalam bentuk gambar, atau lukisan teknis."
Fungsi dan tujuan gambar teknik.
Setiap gambar itu memiliki maksud dan tujuan masing-masing,tapi dimana setiap gambar itu akan berbeda fungsi dan tujuan ,tetapi secara garis besar,fungsi dan tujuan gambar teknik adalah sbb:
- Penyampaian Informasi.
- Penyimpanan dan penggunaan keterangan (data teknis).
- Cara-cara pemikiran (perencanaan) data penyiapan informasi.
”Jadi fungsi gambar yang sangat mendasar adalah sebagai sebuah alat untuk menyatakan maksud atau pemikiran dari seseorang. Oleh karena gambar sering dipakai sebagai alat komunikasi yang pokok di kalangan orang-orang teknik maka gambar disebut sebagai bahasa teknik atau bahasa untuk sarjana teknik”.
Penerusan informasi adalah fungsi yang penting untuk bahasa maupun gambar. Gambar bagaimanapun juga merupakan “bahasa teknik”, oleh karena itu diharapkan bahwa gambar harus meneruskan keterangan-keterangan secara tepat dan objektif.
Dalam penyampaian informasi dengan lisan (suara), kalimat yang pendek, ringkas dan jelas harus mewakili semua yang ingin dikemukakan oleh pembicara, sehingga pendengar akan mudah mengerti dengan apa yang dimaksud oleh pembicara.
Begitu pun dalam penyampaian informasi dengan gambar (visual), informasi yang ringkas, lengkap dan mudah dimengerti oleh pembaca. Dalam gambar informasi-informasi yang ingin diutarakan diberikan dengan lambang-lambang tertentu. Maka dari itu dibuatlah standar lambang-lambang yang digunakan secara umum agar semua kalangan pembaca, dari manapun orang itu berasal akan mengerti dengan apa yang diutarakan penulis.
“Penyampaian informasi dengan gambar harus sesingkat-singkatnya, selengkap-lengkapnya dan sejelas-jelasnya. Penyampaian informasi dengan gambar banyak memakai simbol-simbol standar, maka penting bagi penulis maupun pembaca agar mengetahui dan memahami apa maksud dari lamabang-lambang yang tertera”.
Tujuan penggunaan gambar teknik adalah untuk menterjemahkan gambar desain menjadi gambar terukur sehingga dapat dipahami orang lain, terutama oleh pelaksana, bagian produksi, menghitung biaya, penggunaan material dan lain sebagainya.
Demikianlah secara singkat pengertian fungsi dan tujuan dari gambar teknik,semoga bermanfaat untuk diri saya pribadi maupun rekan AutoCAD Tangerang semua.
5. Konblok
RumahCom – Konblok makin digemari sebagai penutup lantai halaman, teras, atau carport,terutama oleh mereka yang peduli terhadap kelestarian lingkungan. Pasalnya, dengan menggunakan konblok, air hujan akan terserap tanah, yang tentu saja baik buat ketersediaan air tanah.
Untuk memasang konblok, ada beberapa tips yang harus diperhatikan:
1. Persiapkan konblok yang akan dipasang. Biasanya konblok dijual per meter persegi, tetapi ada juga yang dijual per buah. Saat membeli, lebihkan 10% dari luas area untuk mengantisipasi konblok yang bakal dipotong di sudut atau bagian di pinggir.
2. Ukur bagian halaman yang akan dipasangi konblok. Tandai batas menggunakan patok kayu dan tali.
3. Gali tanah sebatas garis yang telah dibuat. Kedalamannya bisa disesuaikan dengan tebal konblok, biasanya sekitar 15 – 20 cm
4. Tambahkan batu kerikil sebagai dasar dengan ketebalam 10 – 15 cm. Ratakan dan padatkan dengan alat compactor atau papan yang memiliki permukaan rata. Siramkan air ke atas kerikil sehingga bebatuan tersebut tidak renggang.
5. Beri lapisan pasir di atas kerikil secukupnya sehingga menutup kerikil, kemudian ratakan dan padatkan. Lapisan pasir ini harus benar-benar rata, supaya permukaan konblok yang dipasang tidak bergelombang.
6. Pasang konblok sesuai keinginan, dimulai dari bagian yang terdekat dengan rumah atau pintu masuk. Pasang konblok serapat mungkin, sehingga terhindar dari pergeseran posisi. Pastikan permukaan konblok yang dipasang rata. Untuk memastikan permukaan tersebut rata, bisa Anda menggunakan waterpass.
7. Potong kelebihan konblok di bagian pinggir atau sudut dengan gerinda atau alat pemotong. Untuk memastikan ketepatan potongan, ukur dan beri tanda sebelum melakukan pemotongan.
8. Padatkan konblok menggunakan mesin perata lantai atau dengan palu kayu besar. Lakukan dengan hati-hati, hingga konblok terpasang dengan baik.
9. Agar konblok tidak mudah terlepas, bagian luar konblok harus ‘dipagari’ dengan plesteran semen atau batu bata.
10. Isi sela-sela konblok (nat) dengan pasir halus. Caranya, taburkan pasir di atas permukaan konblok, kemudian dimasukkan ke sela-sela dengan sapu. Terakhir, konblok harus diratakan ulang.
Sebagai catatan, jika ingin konblok lebih tinggi dari permukaan tanah di sekitarnya, Anda tidak perlu menggali tanah atau menaburi kerikil. Cukup dengan menaburi pasir.
http://www.rumah.com/berita-properti/2013/10/1150/tips-mudah-memasang-konblok
Sabtu, 26 Maret 2016
4. Lantai keramik
Sering kita dengar rumah yang lantainya menggunakan penutup Lantai Keramik Homogeneous Tile. Nah, apakah arti, pengertian, maksud ataupun definisi homogenous tile itu ? Homogenous tile ialah material lantai atau dinding yang dibuat dari bahan tanah liat, kaolin dan silika yang dilebur menjadi satu sehingga menjadi homogen. Lalu campuran homogenous tile dibakar menggunakan panas suhu tinggi mencapai 1200 derajat celcius agar dapat menghasilkan material yang ber-kekuatan yang tinggi.
Salah satu kelebihan material ini adalah motifnya Keramik Homogeneous Tileyang beragam, ada yang polos, yang bermotif marmer, sampa motif granit. Biasanya produsen membuat berdasarkan trend saat itu. Merk ternama yang yang memproduksi dan menjual keramik homogeneous ini adalah seperti Ezzensa, Granito, Impero, Niro Granite, dll. Lantai homogeneous tile ini di pasaran tersedia dalam ukuran seperti 60 x 60 cm, 80 x 80 cm, dan bahkan ada yang berukuran 120 x 120 cm. Selain beragamnya ukuran, material ini semakin banyak diproduksi dan tentunya semakin terjangkau pula harganya.
Dengan banyaknya tersedia motif keramik homogeneous tile ini, maka hampir cocok untuk semua konsep arsitektur dimulai dari desain minimalis modern, klasik, mediteranian, desain tradisional dan lain-lain. Kelebihan Keramik Homogeneous Tile ini selain ukurannya yang presisi, biasanya anti gores atau sangat sulit tergores. Tentang hal yang tidak diduga, kalaupun tergores, maka masih bisa diatasi dengan memolesnya dengan alat tertentu. Maksud memoles disini adalah mengikis permukaan yang tergores agar bisa kembali halus, dan motif tak akan berubah karena Lantai Keramik Homogeneous Tile terbuat dari material ini adalah bentuk yang solid.
Ulasan tentang atau mengenai lantai keramik homogeneous tile, harga, kelebihan untuk Anda yang ingin mengetahuinya.
Sumber :
http://www.archipost.com/lantai-keramik-homogeneous-tile/
3. Kanopi
TIPS
Memilih Kanopi yang tepat mungkin bisa menjadi pilihan terbaik untuk memperindah desain rumah, serta menambah kecantikan rumah tanpa harus mengubah rumah secara keseluruhan. Selain itu kegunaan kanopi juga memiliki fungsi yang tidak kalah pentingnya, selain menutupi bagian rumah dari hujan, kanopi juga melindungi dan menutupi bagian rumah dari panasnya terik matahari. Dengan begitu, kitapun bisa menikmati bagian sisi rumah yang tertutup kanopi tanpa harus takut kehujanan ataupun kepanasan karena terik matahari. Tentunya anda sangat ingin agar kanopi tetap awet dan kuat. Nah, untuk menjaga agar kanopi awet ada kiat dan teknik khusus untuk memasang kanopi.
Saat ingin mengaplikasikan kanopi pada jendela atau pintu, anda harus menyesuaikannya dengan ukuran jendela. Artinya, ukuran kanopi haruslah lebih lebar dari jendela atau pintu. Semakin lebar kanopi maka jendela akan semakin terlindungi. Tapi harus juga dibarengi dengan banyak unsur tanaman di sekitar rumah, yang membantu menyejukkan udara dalam rumah dan sekitar rumah.
Pilih atap kanopi yang terbuat dari Polycarbonate asli. Tujuannya adalah agar kanopi tidak mudah pecah setelah dipasang. Jika mudah pecah, air hujan akan mudah masuk dan mengenai konstruksi yang terbuat dari stainless steel atau besi. Akibatnya, akan kelihatan kotor dan berkerak. Stainless Steel dengan kadar rendah akan mudah berkarat, apalagi jika menggunakan konstruksi besi akan sangat mudah berkarat jika terkena air hujan.
Dalam memilih desain kanopi, sebaiknya sesuaikanlah model kanopi dengan model bangunan rumah. Misalnya, model rumah modern biasanya berkanopi dengan jenis sederhana seperti dak beton tanpa banyak hiasan. Sementara itu, model gaya klasik atau mediterania biasanya menggunakan kanopi yang memiliki lis profil yang memperindahnya.
Menurut estetika, bangunan kanopi biasanya menjadi elemen pelengkap yang memperindah bangunan. Begitupun saat penghuni mengaplikasikan cahaya pada kanopi. Lampu bisa diletakkan di bagian bawah yang menghadap jendela atau pintu. Cahaya putih yang cenderung kuning karena efek lampu bisa memberikan kesan hangat dan nyaman untuk area di bawah kanopi.
sumber :
http://belajarsendiri.com/pentingnya-memilih-kanopi-rumah-kiat-tips-memasang/
2. Aspal
1.Definisi aspal
Aspal adalah material yang pada temperatur ruang berbentuk padat sampai agak padat, dan bersifat termoplastis. Jadi, aspal akan mencair jika dipanaskan sampai temperatur tertentu, dan kembali membeku jika temperatur turun. Bersama dengan agregat,aspal merupakan material pembentuk campuran perkerasan jalan. (Sukirman,S., 2003).
Aspal terbuat dari minyak mentah, melalui proses penyulingan atau dapat ditemukan dalam kandungan alam sebagai bagian dari komponen alam yang ditemukan bersama sama material lain. Aspal dapat pula diartikan sebagai bahan pengikat pada campuran beraspal yang terbentuk dari senyawa-senyawa komplek seperti Asphaltenese, Resins dan Oils. Aspal mempunyai sifat visco-elastis dan tergantung dari waktu pembebanan. ( The Blue Book–Building & Construction, 2009)
Aspal terbuat dari minyak mentah, melalui proses penyulingan atau dapat ditemukan dalam kandungan alam sebagai bagian dari komponen alam yang ditemukan bersama sama material lain. Aspal dapat pula diartikan sebagai bahan pengikat pada campuran beraspal yang terbentuk dari senyawa-senyawa komplek seperti Asphaltenese, Resins dan Oils. Aspal mempunyai sifat visco-elastis dan tergantung dari waktu pembebanan. ( The Blue Book–Building & Construction, 2009)
2. Jenis aspal
Aspal Alam :- Aspal Gunung (Rock Asphalt)
ex : Aspal P. Buton- Aspal Danau (Lake Asphalt)
ex : Aspal Bermudez, Trinidad
Aspal alam ada yang diperoleh di gunung-gunung seperti aspal di pulau buton, dan ada pula yang diperoleh di pulau Trinidad berupa aspal danau. Aspal alam terbesar di dunia terdapat di Trinidad, berupa aspal danau. Indonesia memiliki aspal alam yaitu di Pulau Buton, yang terkenal dengan nama Asbuton (Aspal Pulau Buton). Penggunaan asbuton sebagai salah satu material perkerasan jalan telah dimulai sejak tahun 1920, walaupun masih bersifat konvensional. Asbuton merupakan batu yang mengandung aspal. Asbuton merupakan material yang ditemukan begitu saja di alam, maka kadar bitumen yang dikandungnya sangat bervariasi dari rendah sampai tinggi.
Produk asbuton dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu :1) Produk asbuton yang masih mengandung material filler, seperti asbuton kasar,asbuton halus,asbuton mikro, dan butonite mastik asphalt.2) Produk asbuton yang telah dimurnikan menjadi aspal murni melalui proses ekstrasi atau proses kimiawi
Aspal Buatan :Aspal Minyak
Merupakan hasil destilasio minyak bumi
Berdasarkan jenis bahan dasarnya
- Asphaltic base crude oil
- Bahan dasar dominan aspaltic
- Parafin base crude oil
- Bahan dasar dominan parafin
- Mixed base crude oil
- Bahan dasar campuran asphaltic dan parafin
Berdasarkan bentuknya
- Aspal keras/panas (Asphalt cemen)
aspal yang digunakan dalam keadaan panas dan cair, pada suhu ruang berbentuk padat
*) Aspal keras pada suhu ruang (250 – 300 C) berbentuk padat*) Aspal keras dibedakan berdasarkan nilai penetrasi (tingkat kekerasannya)
*) Aspal keras yang biasa digunakan :
- AC Pen 40/50, yaitu aspal keras dgn penetrasi antara 40 – 50
- AC pen 60/70, yaitu aspal keras dgn penetrasi antara 60 – 79
- AC pen 80/100, yaitu aspal keras dengan penetrasi antara 80 – 100
- AC pen 200/300, yaitu aspal keras dengan penetrasi antara 200-300
*) Aspal dengan penetrasi rendah digunakan di daerah bercuaca panas, volume lalu lintas tinggi.
*) Aspal dengan penetrasi tinggi digunakan untuk daerah bercuaca dingin, lalu lintas rendah.
*) Di Indonesia umumnya digunakan aspal penetrasi 60/70 dan 80/100.
- Aspal dingin / Cair (Cut Back Asphalt)
aspal yang digunakan dalam keadaan dingin dan cair, pada suhu ruang berbentuk cair
*) Aspal cair merupakan campuran aspal keras dengan bahan pencair dari hasil penyulingan minyak bumi*) Pada suhu ruang berbentuk cair
*) Berdasarkan bahan pencairnya dan kemudahan penguapan bahan pelarutnya, aspal cair dibedakan atas :
1. RC (Rapid curing cut back )
Merupakan aspal keras yang dilarutkan dengan bensin (premium), RC
merupakan curback asphal yang paling cepat menguap.
RC cut back asphalt dugunakan sebagai:
- Tack coat (Lapis perekat)
- Prime Coat (Lapis resap pengikat)
2. MC (Medium Curing cut back)
Merupakan aspal keras yang dilarutkan dengan minyak tanah (Kerosine). MC merupakan cutback aspal yang kecepatan menguapnya sedang.
3. SC (Slow Curing cut back)
Merupakan aspal keras yang dilarutkan dengan solar, SC merupakan cut back asphal yang paling lama menguap.
SC Cut back asphalt digunakan sebagai:
- Prime coat
- Dust laying (lapis pengikat debu)
Cut back aspal dibedakan berdasarkan nilai viscositas pada suhu 600 (makin kental)
ex :
RC 30 – 60 MC 30 – 60 SC 30 – 60
RC 70 – 140 MC 70 – 140 SC 70 - 140
- Aspal emulsi (emulsion asphalt)
aspal yang disediakan dalam bentuk emulsi dandigunakan dalam kondisi dingin dan cair
*) Aspal emulsi adlah suatu campuran aspal dengan air dan bahan pengemulsi
*) Emulsifer agent merupakan ion bermuatan listrik (Elektrolit), (+) Cation ; (-) Annion
*) Emulsifer agent berfungsi sebagai stabilisator*) Partikel aspal melayang-layang dalam air karena partikel aspal diberi muatan listrik.
*) Berdasarkan muatan listriknya, aspal emulsi dapat dibedakan atas ;
1. Kationik, disebut juga aspal emulsi asam, merupakan aspal emulsi yang bermuatan arus listrik posirif
2. Anionik,
disebut juga aspal emulsi alkali, merupakan aspal emulsi yang bermuatan negatif
3. Nonionik,
merupakan aspal emulsi yang tidak mengalami ionisasi, berarti tidak mengantarkan listrik.
*) Yang umum digunakan sebagai bahan perkerasan jalan adalah aspal emulsi anionik dan kationik.
*) Berdasarkan kecepatan pengerasannya aspal emulsi dibedakan atas
- Rapid Setting (RS), aspal yang mengandung sedikit bahan pengemulsi sehingga pengikatan cepat terjadi. Digunakan untuk
Tack Coat
- Medium Setting (MS), Digunakan untuk Seal Coat
- Slow Seeting (SS), jenis aspal emulsi yang paling lambat menguap, Digunakan Sebagai Prime coat
- Aspal Buton
Aspal buton merupakan aspal alam yang berasal dari pulau buton, Indonesia.
Aspal ini merupakan campuran antara bitumen dengan bahan mineral lainnya dalam bentuk bantuan.Karena aspal buton merupakan bahan alam maka kadar bitumennya bervariasi dari rendah sampai tinggi.
Berdasarkan kadar bitumennya aspal buton dibedakan atas B10, B13, B20, B25, dan B30 (Aspal Buotn B10 adalah aspal buton dengan kadar bitumen rata-rata 10%)
3. Manfaat dan kegunaan aspal
a. Jalan aspal,
b. Dasar pondasi dan subdasar,
c. Dinding untuk lubang di jalanan, trotoar kakilima, jalan untuk mobil, lereng-lereng, jembatan-jembatan, dan bidang parkir,
d. Tambalan lubang di jalanan,
e. Jalan dan penutup tanah,
f. Atap bangunan, dan
g. Minyak bakar
b. Dasar pondasi dan subdasar,
c. Dinding untuk lubang di jalanan, trotoar kakilima, jalan untuk mobil, lereng-lereng, jembatan-jembatan, dan bidang parkir,
d. Tambalan lubang di jalanan,
e. Jalan dan penutup tanah,
f. Atap bangunan, dan
g. Minyak bakar
Sumber :
http://civilkitau.blogspot.co.id/2014/03/jenis-jenis-aspal.html
https://evaervina.wordpress.com/2013/01/09/pengertian-aspal/
Sabtu, 12 Maret 2016
1 . Rel KA Citayam
Prinsip kerja rel KA
Rel KA terbuat dari baja begitupun dengan roda ka . Kontruksi pada rel KA sedikit lebih rumit karena rel KA harus kuat untuk menopang KA yang memiliki beban sangat berat dan dilewati beberapa kali serta dapat dilewati dengan cepat dan memberi rasa aman dan nyaman.
pada bagan di atas, pada dasarnya konstruksi jalan rel KA terdiri atas 2 bagian. Bagian bawah adalah Track Foundation atau Lapisan Landasan/Pondasi, dan bagian atas adalah Rail Track Structure atau Struktur Trek Rel.Prinsipnya, jalan rel KA harus dapat mentransfer tekanan yang diterimanya dengan baik yang berupa beban berat (axle load) dari rangkaian KA melintas. Dalam arti, jalan rel KA harus tetap kokoh ketika dilewati rangkaian KA, sehingga rangkaian KA dapat melintas dengan cepat, aman, dan nyaman. Roda-roda KA yang melintas akan memberikan tekanan berupa beban berat (axle load) ke permukaan trek rel. Oleh batang rel (rails) tekanan tersebut diteruskan ke bantalan (sleepers) yang ada dibawahnya. Lalu, dari bantalan akan diteruskan ke lapisan ballast dan sub-ballast di sekitarnya. Oleh lapisan ballast, tekanan dari bantalan ini akan disebar ke seluruh permukaan tanah disekitarnya, untuk mencegah amblesnya trek rel.
Konstruksi Jalan Rel Kereta Api
1. FORMATION LAYER
Formation layer merupakan perkerjaan
pemadatan tanah sebagai pondasi trek rel KA. Formation layer ini
dipersiapkan sebagai tempat ditaburkannya lapisan ballast. Lapisan ini
berupa campuran tanah, pasir, dan lempung yang diatur tingkat kepadatan
dan kelembapan airnya. Pada Negara-negara maju yang lintasan KA-nya
sangat padat, ditambahkan lapisan Geotextile di bawah formation layer.
Geotextile adalah material semacam kain yang bersifat permeable yang
terbuat dari polipropilena atau polyester yang berguna untuk
memperlancar drainase dari atas ke bawah (subgrade ke subsoil), dan
sekaligus memperkuat formation layer.
2. SUB-BALLAST DAN BALLAST
Lapisan ini disebut pula sebagai Tack
Bed, karena fungsinya sebagai tempat pembaringan trek rel KA. Lapisan
Ballast merupakan suatu lapisan berupa batu-batu berukuran kecil yang
ditaburkan di bawah trek rel, tepatnya di bawah, samping, dan sekitar
bantalan rel (sleepers). Bahkan terkadang dijumpai bantalan rel yang
“tenggelam” tertutup lapisan ballast, sehingga hanya terlihat batang
relnya saja.
Fungsi lapisan ballast adalah:
- untuk meredam getaran trek rel saat rangkaian KA melintas,
- menyebarkan axle load dari trek rel ke lapisan landasan di bawahnya, sehingga trek rel tidak ambles,
- menjaga trek rel agar tetap berada di tempatnya,
- sebagai lapisan yang mudah direlokasi untuk menyesuaikan dan meratakan ketinggian trek rel (Levelling),
- memperlancar proses drainase air hujan,
- mencegah tumbuhnya rumput yang dapat mengganggu drainase air hujan.
Ballast yang ditabur biasanya adalah
batu kricak (bebatuan yang dihancurkan menjadi ukuran yang kecil) dengan
diameter sekitar 28-50 mm dengan sudut yang tajam (bentuknya tidak
bulat). Ukuran partikel ballast yang terlalu kecil akan mengurangi
kemampuan drainase, dan ukuran yang terlalu besar akan mengurangi
kemampuannya dalam mentransfer axle load saat rangkaian KA melintas.
Dipilih yang sudutnya tajam untuk mencegah timbulnya rongga-rongga di
dalam taburan ballast, sehingga lapisan ballast tersebut susunannya
menjadi lebih rapat.
Ballast ditaburkan dalam dua tahap.
Pertama saat sebelum perakitan trek rel, yakni ditaburkan diatas
formation layer dan menjadi track bed atau “kasur” bagi bantalan rel,
agar bantalan tidak bersentuhan langsung dengan lapisan tanah. Karena
jika bantalan langsung bersentuhan dengan tanah (formation layer)
bisa-bisa bantalan tersebut akan ambles, karena axle load yang diterima
bantalan langsung menekan frontal ke bawah karena ketiadaan ballast
untuk menyebarkan axle load. Kedua ketika trek rel selesai dirakit,
untuk menambah ketinggian lapisan ballast hingga setinggi bantalan,
mengisi rongga-rongga antarbantalan, dan di sekitar bantalan itu
sendiri. Ballast juga ditabur disisi samping bantalan hingga jarak
minimal 50cm dengan kemiringan (slope) tertentu sehingga membentuk
“bahu” ballast yang berfungsi menahan gerakan lateral dari trek rel.Pada
kasus tertentu, sebelum ballast, ditaburkan terlebih dahulu lapisan
sub-ballast, yang berupa batu kricak yang berukuran lebih kecil.
Fungsinya untuk memperkuat lapisan ballast, meredam getaran saat
rangkaian KA lewat, dan sekaligus menahan resapan air dari lapisan
blanket dan subgrade di bawahnya agar tidak merembes ke lapisan ballast.
Ketebalan lapisan ballast minimal 150
mm hingga 500 mm, karena jika kurang dari 150 mm menyebabkan mesin pecok
ballast (Plasser and Theurer Tamping Machine) justru akan menyentuh
formation layer yang berupa tanah, sehingga bercampurlah ballast dengan
tanah, yang akan mengurangi elastisitas ballast dalam menahan trek rel
dan mengurangi kemampuan drainasenya.Secara periodik, dilakukan
perawatan terhadap lapisan ballast dengan dibersihkan dari lumpur dan
debu yang mengotorinya, dipecok, atau bahkan diganti dengan yang baru.
Untuk itu, dilakukan perawatan dengan mesin khusus yang diproduksi oleh
Plasser and Theurer Austria. Di Indonesia ada mesin pemecok ballast
(Ballast Tamping Machine) untuk mengembalikan ballast yang telah
bergeser ke tempatnya semula, sekaligus merapatkan lapisan ballast di
bawah bantalan agar bantalan tidak bersinggungan langsung dengan tanah.
Intinya lapisan ballast harus (1)
rapat, (2) bersih tidak bercampur tanah dan lumpur, (3) harus ada di
bawah bantalan (karena kalau bantalan langsung bersinggungan dengan
tanah, akan mengurangi kestabilan jalan rel KA), dan juga (4) elastis
(elastis bukan dalam arti material ballastnya yang elastis, tetapi
formasi/susunannya yang tidak kaku, dapat bergerak-gerak sedikit)
sehingga dapat “mencengkeram” bantalan rel saat rangkaian KA lewat.
Komponen Penyusun Rel Kereta Api
Setelah lapisan landasan sebagai
pondasi jalan rel KA selesai dibangun, tahap berikutnya adalah membangun
trek rel KA. Perlu diketahui bahwa pada setiap komponen mempengaruhi
kualitas rel KA itu sendiri. Gambar di bawah ini adalah skema konstruksi
jalan rel KA beserta komponen-komponennya.
1. BATANGAN BESI BAJA
Batang rel terbuat dari besi ataupun
baja bertekanan tinggi, dan juga mengandung karbon, mangan, dan silikon.
Batang rel khusus dibuat agar dapat menahan beban berat (axle load)
dari rangkaian KA yang berjalan di atasnya. Inilah komponen yang pertama
kalinya menerima transfer berat (axle load) dari rangkaian KA yang
lewat. Tiap potongan (segmen) batang rel memiliki panjang 20-25 m untuk
rel modern, sedangkan untuk rel jadul panjangnya hanya 5-15 m tiap
segmen. Batang rel dibedakan menjadi beberapa tipe berdasarkan berat
batangan per meter panjangnya.
Di Indonesia dikenal 4 macam batang rel, yakni R25, R33, R42, dan
R54. Misalkan, R25 berarti batang rel ini memiliki berat rata-rata 25
kilogram/meter. Makin besar “R”, makin tebal pula batang rel
tersebut.Berikut ini daftar rel yang digunakan di Indonesia menggunakan
standar UIC dengan Standar:
- Rel 25 yang berarti tiap 1 meter potongan rel beratnya adalah 25 kilogram (kg).
- Rel 33 yang berarti tiap 1 meter potongan rel beratnya adalah 33 kilogram (kg).
- Rel 41 yang berarti tiap 1 meter potongan rel beratnya adalah 41 kilogram (kg).
- Rel 42 yang berarti tiap 1 meter potongan rel beratnya adalah 42 kilogram (kg).
- Rel 50 yang berarti tiap 1 meter potongan rel beratnya adalah 50 kilogram (kg).
- Rel 54 yang berarti tiap 1 meter potongan rel beratnya adalah 54 kilogram (kg).
- Rel 60 yang berarti tiap 1 meter potongan rel beratnya adalah 60 kilogram (kg).
Perbedaan tipe batang rel mempengaruhi beberapa hal, antara lain
(1) besar tekanan maksimum (axle load) yang sanggup diterima rel saat KA
melintas, dan (2) kecepatan laju KA yang diijinkan saat melewati rel.
Semakin besar “R”, maka makin besar axle load yang sanggup diterima oleh
rel tersebut, dan KA yang melintas di atasnya dapat melaju pada
kecepatan yang tinggi dengan stabil dan aman.
Tipe rel paling besar yang digunakan di Indonesia adalah UIC R54)
yang digunakan untuk jalur KA yang lalu lintasnya padat, seperti lintas
Jabodetabek dan lintas Trans Jawa. Tak ketinggalan lintas angkutan
batubara di Sumsel-Lampung yang memiliki axle load paling tinggi di
Indonesia.
2. BANTALAN REL
Bantalan rel (sleepers) dipasang sebagai landasan dimana batang rel
diletakkan dan ditambatkan. Berfungsi untuk (1) meletakkan dan menambat
batang rel, (2) menjaga kelebaran trek (track gauge, adalah ukuran
lebar trek rel. Indonesia memiliki track gauge 1067 mm) agar selalu
konstan, dengan kata lain agar batang rel tidak meregang atau menyempit,
(3) menumpu batang rel agar tidak melengkung ke bawah saat dilewati
rangkaian KA, sekaligus (4) mentransfer axle load yang diterima dari
batang rel dan plat landas untuk disebarkan ke lapisan batu ballast di
bawahnya.
Oleh karena itu bantalan harus cukup kuat untuk menahan batang rel agar
tidak bergesar, sekaligus kuat untuk menahan beban rangkaian KA.
Bantalan dipasang melintang dari posisi rel pada jarak antarbantalan
maksimal 60 cm. Ada tiga jenis bantalan, yakni :
(1) Bantalan Kayu (Timber Sleepers), terbuat dari batang kayu asli
maupun kayu campuran, yang dilapisi dengan creosote (minyak pelapis
kayu) agar lebih awet dan tahan jamur
(2) Bantalan Plat Besi (Steel Sleepers), merupakan bantalan
generasi kedua, lebih awet dari kayu. Bantalan besi tidak dipasang pada
trek yang ter-eletrifikasi maupun pada trek yang menggunakan persinyalan
elektrik
(3) Bantalan Beton Bertulang (Concrete Sleepers), merupakan
bantalan modern saat ini, dan paling banyak digunakan karena lebih kuat,
awet, murah, dan mampu menahan beban lebih besar daripada dua bantalan
lainnya.
Perbandingan umur bantalan rel KA yang dipergunakan dalam keadaan normal dapat ditaksir sebagai berikut :
- Bantalan kayu yang tidak diawetkan: 3-15 tahun.
- Bantalan kayu yang diawetkan: 25-40 tahun.
- Bantalan besi baja: sekitar 45 tahun.
- Bantalan beton: diperkirakan 60 tahun.
3. PLAT LANDAS
Pada bantalan kayu maupun besi, di antara batang rel dengan
bantalan dipasangi Tie Plate (plat landas), semacam plat tipis berbahan
besi tempat diletakkannya batang rel sekaligus sebagai lubang tempat
dipasangnya Penambat (Spike). Sedangkan pada bantalan beton, dipasangi
Rubber Pad, sama seperti Tie Plate, tapi berbahan plastik atau karet dan
fungsinya hanya sebagai landasan rel, sedangkan lubang/tempat
dipasangnya penambat umumnya terpisah dari rubber pad karena telah
melekat pada beton.
Fungsi plat landas selain sebagai tempat perletakan batang rel dan
juga lubang penambat, juga untuk melindungi permukaan bantalan dari
kerusakan karena tindihan batang rel, dan sekaligus untuk mentransfer
axle load yang diterima dari rel di atasnya ke bantalan yang ada tepat
dibawahnya.
4. PENAMBAT REL
Fungsinya untuk menambat/mengaitkan batang rel dengan bantalan yang
menjadi tumpuan batang rel tersebut, agar (1) batang rel tetap menyatu
pada bantalannya, dan (2) menjaga kelebaran trek (track gauge). Jenis
penambat yang digunakan bergantung kepada jenis bantalan dan tipe batang
rel yang digunakan. Ada dua jenis penambat rel, yakni Penambat Kaku dan
Penambat elastis.
Penambat kaku misalnya paku rel, mur, baut, sekrup, atau
menggunakan tarpon yang dipasang menggunakan pelat landas. Umumnya
penambat kaku ini digunakan pada jalur kereta api tua. Karakteristik
dari penambat kaku adalah selalu dipasang pada bantalan kayu atau
bantalan besi. Penambat kaku kini sudah tidak layak digunakan untuk
jalan rel dengan frekuensi dan axle load yang tinggi. Namun demikian
tetap diperlukan sebagai penambat rel pada bantalan kayu yang dipasang
pada jalur wesel, jembatan, dan terowongan.
Penambat elastis dibuat untuk menghasilkan jalan rel KA yang
berkualitas tinggi, yang biasanya digunakan pada jalan rel KA yang
memiliki frekuensi dan axle load yang tinggi. Karena sifatnya yang
elastis sehingga mampu mengabsorbsi getaran pada rel saat rangkaian KA
melintas, oleh karena itu perjalan KA menjadi lebih nyaman dan dapat
mengurangi resiko kerusakan pada rel maupun bantalannya. Selain itu
penambat elastis juga dipakai pada rel yang disambungan dengan las
termit (istilahnya Continuous Welded Rails, karena sambungan rel dilas
sehingga tidak punya celah pemuaian) karena kemampuannya untuk menahan
batang rel agar tidak bergerak secara horizontal saat pemuaian. Penambat
elastis inilah yang sekarang banyak digunakan, terutama pada bantalan
beton, meskipun ada juga yang digunakan pada bantalan kayu dan bantalan
besi.
Berbagai macam penambat elastis, antara lain:
- Penambat Pandrol E-Clip produksi Pandrol Inggris
- Penambat Pandrol Fastclip produksi Pandrol Inggris
- Penambat Kupu-kupu produksi Vossloh
- Penambat DE-Clip produksi PT. Pindad Bandung
- Penambat KA Clip produksi PT. Pindad Bandung.
5. PLAT BESI PENYAMBUNG
Merupakan plat besi dengan panjang sekitar 50-60 cm, yang berfungsi untuk menyambung dua segmen/potongan batang rel. Pada plat tersebut terdapat 4 atau 6 lubang untuk tempat skrup/baut (Bolt) penyambung serta mur-nya (Nut). Batang rel biasanya hanya memiliki panjang sekitar 20-25 meter tiap potongnya, sehingga perlu komponen penyambung berupa plat besi penyambung beserta bautnya. Pada setiap sambungan rel, terdapat celah pemuaian (Expansion Space), sehingga saat rangkaian KA lewat akan terdengar bunyi “jeg-jeg…jeg-jeg” dari bunyi roda KA yang melewati celah pemuaian tersebut.
Penyambungan rel menggunakan komponen-komponen di atas dikenal
sebagai Metode Sambungan Tradisional (Conventional Jointed Rails).
Sedangkan dewasa ini telah dikenal metode penyambungan rel dengan Las
Termit, yang disebut dengan Continuous Welded Rails (CWR). Dengan metode
CWR, tiap 2 sampai 4 potong batang rel dapat dilas menjadi satu rel
yang panjang tanpa diberi celah pemuaian, sehingga tiap CWR memiliki
panjang sekitar 40-100 m.
CWR biasanya diterapkan pada jalur dengan kecepatan laju KA yang
tinggi, karena permukaan rel menjadi lebih rata dan halus sehingga
rangkaian KA dapat lewat dengan lebih nyaman. Penerapan CWR juga
mengurangi resiko rusaknya roda KA, karena roda KA akan “njeglong” atau
“tersandung” saat melewati celah pemuaian. Lalu bagaimana dengan
pemuaian batang rel? hal ini dapat disiasati dengan menggunakan penambat
elastis yang mampu menahan gerakan pemuaian batang rel (gerakan
mendatar dimana batang rel akan meregang saat panas dan menyusut saat
dingin). Jika penambatnya berupa penambat kaku, bisa disiasati dengan
memasang rail anchor.
6. RAIL ANCHOR
Satu lagi komponen trek rel KA yakni rail anchor (anti creep). Rail
anchor digunakan pada rel yang disambung secara CWR. Fungsinya untuk
menahan gerakan pemuaian batang rel, karena pada sambungan CWR tidak
terdapat celah pemuaian.
Pada gambar di bawah, rail anchor dipasang di bawah permukaan
batang rel tepat disamping bantalan agar dapat menahan gerakan pemuaian
rel. Rail anchor tidak dipasang pada rel yang ditambat dengan penambat
elastic, karena fungsinya sama seperti penambat elastis, yakni untuk
mencegah gerakan pemuaian batang rel. Jadi, rail anchor dipasang bersama
dengan penambat kaku pada bantalan kayu atau besi.
sumber : https://hendriyana90.wordpress.com/konstruksi-rel-kereta-api/
Langganan:
Postingan (Atom)